MALANGTIMES - Mahasiswi UIN Maliki Malang yang membuang bayinya di depan kamar mandi hingga tewas, Nadia Choirunisa (20), tidak hanya terancam hukuman penjara. Dia juga terancam dipecat dari kampus tersebut.
Kabag Humas UIN Malang Sutaman mengakui memang benar Nadia merupakan mahasiswi aktif UIN. Menurut dia, merujuk pada perbuatan yang bersangkutan yang sudah masuk dalam tindakan kriminal, akan ada sanksi tegas.
"Namun kami akan menunggu kejelasan lebih lanjut dari kepolisian. Kalau memang benar dan fiks dia pelakunya, akan segera kami tindak lanjuti dengan mengembalikan kepada orang tuanya," tandas Sutaman./p>
Semenjak kasus ini heboh, memang belum ada komunikasi antara pihak UIN Maliki dengan kepolisian terkait kasus ini. Namun UIN sudah berupaya meminta informasi kepada keluarga korban saat berada di RSSA, tapi masih terkendala untuk memperoleh keterangan. "Kami mencoba menemui, namun saat di RS kami hanya bertemu keluarganya. Yang bersangkutan (Nadia) sendiri belum bisa kami temui," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penemuan jasad bayi di dalam tas ransel di depan kamar mandi sempat menghebohkan penghuni kos di Jalan Kertorejo Nomor 2, Kelurahan Tawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kejadian berawal dari terciumnya bau menyengat dari arah kamar mandi kos. Kemudian salah satu teman Nadia, Ika Rakatiwi (22), menemukan sumber bau dari sebuah tas ransel.
Karena tidak berani membuka, akhirnya wanita yang berkuliah di UIN Maliki itu melaporkan hal tersebut kepada RT setempat. Setelah dibuka, ternyata di dalam tas berwarna biru tersebut terdapat bayi yang sudah tidak bernyawa di dalam kantong plastik berwarna hitam. Setelah diselidiki polisi, Nadia diduga sebagai ibu dan pembuang bayi tersebut. (*)