Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PELTI) belum masuk dalam daftar pengembangan jalur prestasi SMAN/SMKN penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2017 Kota Malang. Melihat hal itu, Ketua Pelti Kota Malang, Husni Ali merasa kaget karena olahraga yang dipimpinnya tidak disebut.

Dalam daftar pengembangan jalur prestasi SMAN/SMKN Kota Malang tahun ajaran 2017/2018 terlihat olahraga seperti, sepak bola, futsal, voly, bulutangkis, basket, silat dan karate hampir ada di setiap sekolah.

Husni Ali yang hadir dalam sosialisasi PPDB yang digelar di KONI Kota Malang tersebut langsung mengusulkan olahraga tenis ke Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan Jatim, dalam hal ini adalah Adi Prajitno.

"Saya awalnya sangat kaget karena olahraga tenis tidak disebut, padahal ini organisasi terlama di Indonesia, kalau tidak masuk ya kayak gimana, makanya tadi langsung saya usulkan jangan sampai tertinggal. Dan cabor-cabor lain juga diakomodir, ya memghargai prestasinya lah," kata Husni Ali usai acara.

Usai sekretaris KONI Kota Malang itu menyampaikan usulnya agar tenis dimasukkan dalam daftar pengembangan jalur prestasi, ia juga akan segera meminta pembina cabor untuk segera ke sekolah-sekolah.

"Tadi sudah direvisi dan dimasukkan kembali, seperti tenis, sepak takraw, sepatu roda, tarung drajat, angkat besi. Saya sudah bilang ke pak Adi dan saya ingatkan kembali supaya diberikan data itu kepada kami agar mereka tahu kemana nanti akan mendaftar. Karena yang mendaftar tahun ini adalah atlet sendiri, orang tua dan cabor mungkin yang akan mendampingi," jelas Husni Ali.

"Saya minta langsung dimasukkan datanya agar segera ditindak lanjuti cabor-cabor ke sekolah masing-masing," sambungnya singkat.

Sementara ini dari Pelti sudah ada tiga yang mendaftar, ketiganya atlet berprestasi semua. Ada dari Popda, O2SN dan Popwil.

"Kami mengharap bisa masuk SMA, itu memang dari musyawarah bersama, karena prestasi dari olahraga bagus dan prestasi akademiknya juga bagus," tutupnya.