Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Terhadang Watu Gajah, Proyek Jalan Tol Malang-Pandaan Terhenti

Penulis : Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

02 - Apr - 2017, 15:05

Area Watu Gajah diberi penanda dengan lingkaran tali, Minggu (02/04). Konon, Watu Gajah adalah tempat keramat yang memiliki kekuatan mistik. (Istimewa)
Area Watu Gajah diberi penanda dengan lingkaran tali, Minggu (02/04). Konon, Watu Gajah adalah tempat keramat yang memiliki kekuatan mistik. (Istimewa)

MALANGTIMES - Proyek jalan tol Malang-Pandaan yang merupakan arahan Presiden Jokowi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mulai 2017 ini mulai digarap secara serius.

Menurut  data Pemprov Jatim, ruas tol Pandaan-Malang memiliki panjang 38,688 kilometer dan terbagi dalam tiga bagian. Seksi I (Kabupaten Pasuruan) 16,613 km, seksi II (Kabupaten Malang) 21,45 km, dan seksi III (Kota Malang) 0,625 km. 

Baca Juga : Tetangga Sempat Tolong Pencari Kerang di Pantai Sipelot, Tapi Tak Terselamatkan

Masuk dalam seksi II, ruas tol Pandaan-Malang merupakan kelanjutan proyek jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 kilometer yang beroperasi sejak Juni 2015. 

Proyek ini ditujukan dalam upaya memecah kepadatan kendaraan di jalur arteri yang terlalu tinggi dan sering membuat kemacetan arah Malang-Surabaya dan sebaliknya.

Sayangnya, rute yang bersinggungan dengan jalan arteri Surabaya-Malang di kawasan Pandaan dan Purwosari, Pasuruan, terkendala dalam proses pelaksanaannya. Terutama di jalur yang melewati daerah tanjung Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, yang masuk dalam peta rencana pembangunan jalan tol.

Pasalnya, bukan hanya karena lahan tersebut belum dibebaskan kepemilikannya semata, tetapi rencana pembangunan jalan tol terhadang dengan adanya Watu Gajah. "Para pekerja tidak ada yang berani membongkar Watu Gajah atau menimbunnya dengan tanah," kata Didik Prasetyo (21), warga Banjararum, Minggu (02/04). 

Tidak beraninya para pekerja untuk membongkar Watu Gajah disebabkan adanya informasi dari warga setempat yang mengatakan bahwa Watu Gajah merupakan tempat keramat yang memiliki aura mistis. "Sejak dulu memang sudah dikeramatkan walaupun secara asal usul sampai saat ini masih misterius," ujar Didik yang juga menyampaikan Watu Gajah sudah ada sejak dia kecil.

Keramatnya Watu Gajah, selain dibuktikan banyaknya warga yang mengunjunginya dengan berbagai tujuan, secara fisik memang sangat unik. Bentuk Watu Gajah sesuai dengan namanya. Ukurannya besar. Konon sebesar rumah walaupun sekarang tidak terlalu terlihat karena terpendam. Uniknya, di batu tersebut ada jejak kaki gajah, kuda, dan anak bayi.

"Jejak kaki gajah sudah terlihat samar-samar dikarenakan sering kena hujan dan panas," ungkap  Didik yang juga mengatakan jejak lainnya di batu, yaitu kaki kuda dan anak bayi, masih terlihat cukup besar.

Baca Juga : Sambung Pipa PDAM Kota Malang, Dua Pekerja Tertimbun Tanah, Satu di Antaranya Meninggal Dunia

Tasemo (73), sesepuh Desa Banjararum, menambahkan Watu Gajah merupakan salah satu tempat yang dikeramatkan sejak dulu. Walaupun tidak diketahui asal usul maupun sejarahnya, warga sekitar maupun luar kota yang pernah berziarah di sana menganggapnya sebagai tempat bersejarah yang memiliki kekuatan mistik.

"Singosari ini banyak benda purbakala yang bersejarah. Watu Gajah diyakini kekuatannya walaupun belum diketahui sejarahnya," tandas  Tasemo. 

Keberadaan Watu Gajah dengan balutan mistik inilah yang membuat para pekerja pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tidak berani sembarangan membongkarnya. "Warga mengatakan ini tempat keramat. Jadi, kami tidak bisa sembarangan bongkar. Takut juga kami," ujar salah satu pekerja yang tidak berkenan disebut namanya.

Akhirnya, lokasi Watu Gajah oleh para pekerja diberi tali yang melingkar sebagai area penanda biar tidak dibongkar atau dirusak maupun ditimbun tanah. (*)


Topik

Peristiwa malang berita-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Lazuardi Firdaus