Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Konflik Berkepanjangan Anton-Sutiaji (1)

Perseteruan Wali Kota-Wawali Dimulai Sebelum Pelantikan, Dipicu Masalah Pribadi

Penulis : Imam Syafii - Editor : Lazuardi Firdaus

28 - Feb - 2017, 17:32

Pasangan Moch. Anton - Sutiaji saat kampanye Pilwali 2013 lalu (via kompasiana/edited : aink)
Pasangan Moch. Anton - Sutiaji saat kampanye Pilwali 2013 lalu (via kompasiana/edited : aink)

MALANGTIMES – Sejak dilantik pada 13 September 2013 lalu, Wali Kota Malang Moch. Anton (Goei Hing An) dan Wakil Wali Kota Sutiaji terlihat tidak akur. 

Ketidakharmonisan di antara keduanya sudah bukan rahasia lagi. Bahkan, masyarakat umum pun sudah mengetahui bahwa antara Anton dan Sutiaji seperti air dan minyak, sulit untuk disatukan.

Baca Juga : Sempat Dilarang, Pemerintah Akhirnya Izinkan Ojol Angkut Penumpang, Ini Syaratnya

Kini, saat usia pemerintahan mereka sudah memasuki 3,5 tahun, konflik di antara mereka bukannya padam.  Justru malah menjadi-jadi.  

Anton kerap menjelekkan Sutiaji di depan orang lain. Pun demikian, Sutiaji juga kerap menjelekkan Anton di hadapan orang lain.

Berdasarkan penelusuran MalangTIMES, ternyata konflik keduanya sudah dimulai sebelum mereka dilantik.

”Awalnya antara Abah (Anton) dengan Sutiaji itu baik-baik saja. Mereka terlibat konflik setelah keduanya dinyatakan menang oleh KPU Kota Malang. Jadi sebelum dilantik, mereka memang sudah berkonflik,” kata salah satu tim sukses AJI (Anton Sutiaji) yang mewanti-wanti namanya minta dirahasiakan.

Menurut dia, konflik tersebut sampai kini tidak terselesaikan karena keduanya sama-sama tidak mempunyai iktikad baik untuk menyelesaikan konflik.

 ”Konflik di antara mereka sebenarnya dimulai dari persoalan pribadi. Baik Abah dan Sutiaji itu sama-sama keras kepalanya. Mereka hanya memikirkan egonya saja, tanpa mau memikirkan kepentingan masyarakat,” sambungnya.

Anton misalnya, versi pria berkulit hitam manis tersebut, mempunyai sifat tak mau konfirmasi. ”Abah itu orangnya penuh curiga. Dia juga tak mau tabayyun (konfirmasi) jika mencurigai sesuatu. Tapi justru diceritakan kepada orang lain. Akibatnya, konflik di antara mereka terus berkepanjangan. Itu sudah watak, dan sulit dibenahi,” terangnya.

Baca Juga : Kilas Balik Jejak Covid-19 di Kota Malang Hingga Pengajuan Status PSBB

Sedangkan di sisi lain, Sutiaji juga tidak mempunyai kekuatan untuk melawan Abah. Sebab, apa yang dituduhkan Abah itu juga mempunyai dasar yang kuat.

 Nah, konflik yang tidak berkesudahan ini sangat disayangkan masyarakat. Sebab, pembangunan yang dilakukan Pemkot Malang tidak dirasakan oleh masyarakat.

 Kalaupun ada gaungnya, itu hanya tertera di media massa. Dan banyaknya penghargaan yang diraih pemkot tidak sebanding dengan kepuasan yang dirasakan masyarakat.  

Untuk mengetahui apa saja konflik pribadi antara Anton dengan Sutiaji, silakan baca berita dan cerita fakta yang kami sajikan di Konflik Berkepanjangan Anton-Sutiaji serial kedua.


Topik

Peristiwa Konflik-Berkepanjangan-Anton-Sutiaji Wali-Kota-Malang-Moch-Anton Berita-Anton-Sutiaji


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Syafii

Editor

Lazuardi Firdaus