MALANGTIMES - Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Wisata Edukasi Talangagung Kepanjen, Kamis (23/02) digoyang oleh belasan ibu-ibu PKK Kec. Kepanjen.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Belum sampai lima menitan, goyangan ibu-ibu berseragam membuat Danramil 0818/05 Kepanjen menyerah hanya sekedar menonton dan duduk. Akhirnya, sang Tentara ini pun ikut bergoyang sampah.
"Goyangnya asyik padu dan bikin semangat. Semangat untuk serta menyingsingkan tangan menangani masalah persampahan,"kata Danramil 0818/05 Kepanjen Kapten Inf. Yuyud Hadi. P, Kamis (23/02) setelah acara selesai.
Lagu dan goyangan sampah yang diciptakan oleh ibu-ibu PKK Kepanjen ini memang menambah meriahnya acara pembukaan Jambore Sampah I yang dihadiri sekitar 400 peserta dari berbagai sekolahan dan lembaga peduli sampah di Kab. Malang dan luar negeri ini.
Acara Jambore Sampah yang berlangsung dari tanggal 23 sampai 24 Februari 2017 ini akan diisi berbagai kegiatan yang bertemakan sampah. Baik pemutaran film, bersih sampah serentak di Kepanjen, sampai pada pelatihan sampah dan lomba-lomba.
Menurut Yuyud Hadi, besok, (24/02) peserta Jambore Sampah I akan diangkut secara serentak memakai kendaraan militer ke berbagai titik di Kepanjen dalam acara bersih sampah serentak.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
"Besok pagi acaranya dan kita dari Koramil akan ikut serta mengawal acara tersebut,"ujarnya. Dia juga menambahkan masalah sampah memang bukan sekedar masalah sederhana seperti yang disampaikan Bupati Malang.
"Ini adalah masalah kita bersama, kita akan selalu mendukung penuh program pemerintah yang bertujuan bagi kebaikan masyarakat,"imbuh Yuyud yang juga mengajak seluruh Muspika Kepanjen bergoyang sampah.
Dikesempatan lain, Bupati Malang juga menitipkan pesannya kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Kab. Malang, saat acara Jambore Sampah l nanti dilombakan juga lomba pantun dan lomba lagu bertemakan sampah.
"Ambil yang terbaik dari pantun dan lagu bertemakan sampah itu. Nanti kita jadikan semacam ikon atau yel-yel sampah di Kab. Malang,"ujar Dr. H. Rendra Kresna.
