MALANGTIMES - Kerugian secara materi yang disebabkan bencana alam berupa banjir, longsor, angin puting beliung, erupsi gunung berapi, gempa di Kabupaten Malang selama tahun 2016 mencapai Rp. 9,6 Miliar Rupiah.
Total kerugian tersebut berdasarkan usulan kerugian yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang tahun 2016 dengan total kasus sebanyak 56 bencana alam yang terjadi di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang
Dari 56 bencana alam yang terjadi di Kabupaten Malang, total bencana longsor menduduki peringkat pertama dengan jumlah 20 kasus. "Sedangkan untuk banjir tercatat 7 kasus, gempa 5 kasus, angin puting beliung 13 dan erupsi gunung berapi satu kasus," kata Iriantoro, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Jum'at (03/02) di ruang kerjanya.
Wilayah bencana banjir di tahun 2016 berada di Kecamatan Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, Wajak dan Pujon. "Bencana banjir adalah bencana yang secara kerugian materinya sangat tinggi. Banjir Pujiharjo membuat kerugian sampai Rp. 2 Miliar," ujar Iriantoro kepada MALANGTIMES.
Sedangkan wilayah bencana longsor hampir merata yaitu di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Wonosari, wajak, bantur, Poncokusumo, Pujon, Wagir, Kasembon, Donomulyo, Ngajum, Lawang, Tajiinan dan Pagak.
"Wilayah rentan bencana, seperti banjir, angin, longsor banyak terjadi di Malang Selatan. Misal Tirtoyudo selain rawan banjir juga longsor dan angin," tutur Iriantoro.
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
Dari 56 kasus bencana alam yang terjadi di tahun 2016, korban meninggal dunia yang tercatat di BPBD Kabupaten Malang sejumlah 2 orang. "Artinya masyarakat di daerah rawan bencana sudah tanggap bencana yang akhirnya meminimalisir korban jiwa," ucap Iriantoro.
