MALANGTIMES - Ojek online kini menjadi sarana transportasi pilihan warga Malang. Tak sedikit dari mahasiswa Malang yang bekerja paroh waktu sebagai tukang ojek online. Selain Efram Siregar, ada Wekka Allamah.
Pemuda tampan, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) itu tak saja menjadi tukang ojeknya. Wekka juga membangun ojek online berbasis aplikasi LINE bernama Ojek Baper.
Baca Juga : Bisnis Kreatif Lima Mahasiswa Asal Malang Ini Ternyata Manfaatkan Barang Bekas
Ditemui MALANGTIMES, Wekka bercerita suka duka menjalani bisnis ojek online.
"Ojek Baper lebih dari bisnis mata pencaharian yang mengajari banyak hal baru tentang moral dan etika bisnis. Kenapa menghargai uang? Bayangin aja, dulu aku pertama kali ngojek sehari dapat Rp 20 ribu udah seneng banget bisa beli nasi goreng pake hasil keringet sendiri. Dari pendapatan sekecil itu kita tau bahwa nyari duit itu nggak gampang," cerita pemuda berusia 24 tahun itu pada MALANGTIMES, Kamis (26/1/2017).
Terjun langsung sebagai tukang ojek, ada pengalaman tidak mengenakkan yang dialami Wekka.
"Lebih ke teknis kan misal kaya kita dapet order jauh, ternyata cancel, pernah juga waktu itu mau jemput customer aku jatuh jadi pas mau belok dari belakang tetep nyelip kanan. Kecelakaan, motor rusak. Tapi ya tetep aja harus dijalanin," tuturnya.
Lantas berapa pendapatan yang ia peroleh dari pekerjaan paro waktu sebagai tukang ojek itu? Wekka menuturkan ia awalnya mendapatkan Rp 200 ribu.
Baca Juga : Kuyjek, Ojek Online Mahasiswa Malang Langganan Cewek
"Awal awal sih segitu kalau sekarang aku udah jarang aktif ngojek," lanjutnya.
Tak takut kuliah terganggu? Ia memaparkan bila saat menjadi tukang ojek ia tinggal menyelesaikan skripsi. Oleh sebab itu, tidak ada masalah untuk urusan akademik. (*)