MALANGTIMES - Musim hujan tahun ini yang sangat panjang membuat petani padi merasa mendapat berkah ganda.
Selain bisa menanam padi sampai tiga kali dalam setahun, stok air yang biasanya menjadi masalah di musim kemarau, tahun ini tidak terjadi.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Begitulah yang terlihat dan disampaikan para petani di dua desa, yaitu Desa Undaan Kecamatan Turen dan Desa Jambangan Kecamatan Dampit, Senin (11/10/2016).
"Tahun ini kita malah kelebihan air mas sehingga kita bisa lebih produktif dalam bercocok tanam padi ini," kata Sugeng, petani di Desa Undaan yang juga menyebut bahwa setiap 1 ha bisa menghasilkan 12 ton setiap panen. "Sejelek-jeleknya panen di tahun ini adalah 9 ton/ha,"lanjutnya.
Di Desa Jambangan Dampit sebagai wilayah dengan penyumbang tiga besar luasan sawah dan tentunya hasil produksi, frekuensi tanam sampai bulan ini (Oktober 2016) masuk pada masa tanam ke tiga padi.
"Tahun ini Alhamdulillah, petani padi di sini terasa dibantu oleh alam dengan curah hujan yang panjang. Tidak ada yang kekurangan air mas,"ujar Marwan.
Sebagai informasi Kecamatan Dampit di Oktober 2016 ini telah mengalami surplus beras dengan hasil produksi sebanyak 60 ribu ton.
"Setiap 1 hektare lahan di sini bisa menghasilkan 7,2 ton sampai 12 ton. Dengan luasan areal sawah sekitar 150 hektare membuat kita mampu memberi energi pada program ketahanan pangan,"kata Dwi Ilham Prasetyo, plt. Camat Dampit.
Selain melimpahnya air karena hujan pengairan irigasi yang dikelola oleh Dinas Pengairan juga terus melakukan normalisasi di beberapa titik sungai/kali. Hal ini terlihat dari adanya pengerukan dasar sungai/kali di Desa Undaan.
Baca Juga : HMI Kisip Brawijaya Salurkan Bantuan APD dan Handsanitizer ke RS Saiful Anwar
"Normalisasi ini agar air yang berlimpah karena faktor hujan bisa tertampung dan mengalir lancar,"terang Budi Herwanto dari Bidang Operasi Pemeliharaan (OP), Dinas Pengairan Kabupaten Malang.
Budi juga menyampaikan hujan yang panjang di tahun ini memang cukup membantu. "Biasanya di bulan-bulan ini debit air dari bendungan kecil. Kalendernya biasanya Desember - April debit air besar, Mei - Oktober debit air kecil. Sehingga terkadang petani padi hanya mampu panen dua kali setahun,"lanjutnya.
Selain faktor alam, bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsinta) kepada petani tahun ini juga cukup banyak, baik dari pusat maupun daerah.