MALANGTIMES- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), menggelar Aksi Tarhib Muharram 1438 H, atau yang disebut dengan menyambut tahun baru umat Islam di depan Balai Kota Malang, Jumat (30/09/2016).
Aksi kali ini menjelaskan arti Hijrah secara garis besar berasal dari kata Hajara, yang artinya perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain. namun arti Hijrah sebelum Rasulullah adalah masyarakat Jahiliyah.
Ketua HTI, Suardi Basri, di depan 500 perserta yang mengikuti aksi ini berharap agar seluruh umat mampu menahami arti Hijrah yang sesungguhnya. dan juga khalayak atau publik bisa bersama-sama memerangi kemaksiatan yang merugikan bangsa serta anak cucu yang akan datang.
"Saya menyampaikan esensi Hijrah kepada publik bahwa harus bersama- sama memerangi kemaksiatan, zina, alkohol, riba', dan narkoba harus ditinggalkan," jelas ketua HTI saat di wawancara di lokasi aksi.
Suardi juga memaparkan pentingnya mengenal Islam dari keseluruhan, dan dia juga menambahkan bahwa kehidupan akan baik dan benar jika masyarakat Indonesia kembali ke Khilafah Islamiah.
Masyarakat saat ini sebenarnya sangat mirip dengan masyarakat sebelum Rasulullah Hijrah ke Madina. Wajar jika para Ulama menyebutnya "Jahiliyah Modern".
Dari segi sosial, kebejatan moral (maraknya perzinahan, pornografi, pornoaksi dll). Serta tindakan kriminal seperti, pencurian, perampokan, korupsi, perjudian semakin menyeruak di negeri ini.
"Saya mau menyampaikan esensi yang sangat penting agar kehidupan kembali baik dan benar dengan kembali ke Khilafah Islamiah," jelasnya.
Menurutnya hari ini miris sekali melihat aliran perekonomian di negara ini penuh dengan riba' dan transaksi transaksi batil masih terus berjalan.
Di bidang politik, fenonena Pilkada DKI yang menyita energi sebagian umat pastinya juga tidak akan menghasilkan kondisi yang lebih baik, bagaimana Pemilu atau sejumlah Pilkada sebelumnya.
"Harapan dari aksi ini tidak banyak, hanya ingin kehidupan kembali lebih baik dan benar kedepannya," ungkap Suardi Basri.