Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Liputan Panti Asuhan Gubuk Kota Malang

Tabung Gas dan Ayam Peliharaan Dicuri, PDAM Sempat Minta Rp 40 Juta

Penulis : Lazuardi Firdaus - Editor : Lazuardi Firdaus

23 - Sep - 2016, 14:53

Kandang ini sebelumnya ada ayamnya yang dipelihara anak-anak Panti Asuhan Al Naba' Yasibu. Namun, ayam-ayam peliharaan tersebut hilang dicuri orang.
Kandang ini sebelumnya ada ayamnya yang dipelihara anak-anak Panti Asuhan Al Naba' Yasibu. Namun, ayam-ayam peliharaan tersebut hilang dicuri orang.

MALANGTIMES - Siapapun orangnya, asalkan normal, jika melihat kondisi Panti Asuhan Al Naba' Yayasan Insan Indonesia Bersatu (Yasibu) pasti akan terenyuh hatinya. Namun, ternyata ada sebagian orang yang tertutup hatinya. 

Bukannya membantu, mereka malah mencuri barang-barang milik panti asuhan yang berlokasi di Jalan Babatan III RT 2/RW 3, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang tersebut.

Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang

Dengan gubuk yang tak berdinding, tentu akan sangat mudah bagi orang-orang yang berniat mencuri. Di gubuk yang berada di pinggir jurang Sungai Brantas tersebut, terdapat barang-barang yang cukup berguna bagi anak yatim. Ada kompor, tabung elpiji, magic com, panci, wajan, piring, gelas, dan beberapa alat masak serta alat makan.

Ya, di gubuk yang selama tiga tahun digunakan tempat tinggal tersebut, sejak awal 2016 dialihkan menjadi dapur sekaligus ruang makan. "Sudah tiga kali tabung elpiji di dapur kami dicuri orang. Ya mau gimana lagi, kondisinya memang seperti ini," ujar Manajer Operasional Panti Asuhan Al Naba' Yasibu Kota Malang Eka Prasetyandani.

Tak hanya tabung elpiji yang hilang dicuri, ayam kampung peliharaan anak-anak panti asuhan juga dicuri orang. "Ini dulu ada ayamnya, jadi hiburan dan peliharaan anak-anak, tapi kini sudah hilang," ucap Eka sambil menunjukkan kandang ayam yang letaknya bersebelahan dengan gubuk.

Tak hanya barang-barangnya yang dicuri, untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah, mereka pun juga harus membayar. Misalnya saat akan memasang saluran PDAM Kota Malang, pihaknya sempat dimintai uang Rp 40 juta.

Sebab, saat itu, sekitar Desember 2014, PDAM mengira bahwa tanah seluas 1.300 meter persegi di kawasan semak belukar pinggir jurang tersebut akan  digunakan untuk perumahan. "Kami akhirnya minta bantuan warga dan diuruskan ke PDAM, akhirnya kami dikenai Rp 4,8 juta. Hanya saja, sambungannya sampai di depan panti. Untuk masuk ke pantinya, disambung dengan pipa," sambung dia.

Terhitung sudah tiga kali tabung elpiji 3 kilogram yang diletakkan di dapur panti asuhan berupa gubuk ini hilang. Terlihat Manajer Operasional Panti Asuhan Al Naba' Yasibu Eka Prasetyandani (kanan) dan anak asuh Enggar Yarik Ananda di dapur yang sekaligus jadi ruang makan.

Tak hanya dikenai biaya oleh PDAM Kota Malang, saat mengurus sambungan listrik ke PLN, panti juga dikenai biaya Rp 1,7 juta untuk 1.300 Watt. Biaya-biaya untuk mendapatkan pelayanan dari negara, tentu sangat memberatkan bagi panti asuhan yang mengasuh 20 anak yatim piatu dan duafa tersebut.

Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf

Di sisi lain, hingga saat ini, Dinas Sosial Kota Malang atau Pemkot Malang di bawah kepemimpinan Wali Kota M. Anton belum memberikan bantuan sama sekali. Bantuan belum mengucur karena yang mendapatkan suntikan dana dari dinsos adalah panti asuhan yang minimal mempunyai 35 anak asuh.

Sebelumnya, terang Eka, sejak gubuk dibangun 2013, listrik maupun air menyambung dari rumah Pak Zaini, warga sekitar. "Pak Zaini tak mau dibayar, beliau sangat banyak membantu. Namun, kami yang sungkan sendiri, akhirnya kami mengurus saluran sendiri untuk listrik dan air. Uang tersebut tentunya didapat dari para donatur," lanjut pria bapak dua anak tersebut.

Pembaca JATIMTIMES dan MALANGTIMES yang terhormat, tulisan mengenai panti asuhan gubuk di Kota Malang ini akan dibuat beberapa seri. Tulisan ini sendiri merupakan seri yang ketiga. Ada banyak hal menarik yang akan kami ungkap lewat tulisan berseri ini.

Kami berharap, dengan adanya tulisan ini, akan banyak orang Malang, Jawa Timur, dan Indonesia peduli dan tak segan-segan mengulurkan tangan. Bagi yang ingin membantu, silakan datang ke kantor MALANGTIMES di Tlogomas Square Kav 26. Petugas dari MALANGTIMES, nantinya akan mengantar donatur langsung ke lokasi.(*)


Topik

Peristiwa Panti-Asuhan-Gubuk-Kota-Malang Yayasan-Insan-Indonesia-Bersatu PDAM-Kota-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Lazuardi Firdaus

Editor

Lazuardi Firdaus