MALANGTIMES - Sebagai pesawat tempur anti gerilya jarak dekat dalm operasi militer udara, Pesawat Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, mendapat perawatan Maintenance Planning Document (MPD) di Depohar 30, usai melampaui 1.000 jam terbang latihan latihan.
Komandan Skadron udara 21 Letkol Pnb Dedy Iskandar S.Sos., Msc menjelaskan pesawat buatan Embraer, Brasil ini, sudah melakukan beberapa kali latihan operasi militer dalam penjagaan wilayah di Indonesia.
Baca Juga : UM Sebut Ada Sejumlah Dosen yang Kontak dengan Dosen Positif Covid-19
“Sehingga Pesawat Super Tucano TT-3102 mendapat perawatan mesin di Depohar 30 mulai (5/9/2016) sampai (22/9/2016),” terang Dedy.
Dijelaskan, perawatan Pesawat Tucano meliputi keseluruhan mesin, engine, sampai kerusakan hal-hal terkecil.
Perawatan ini bertujuan untuk memperlancar kinerja dan kesiapan saat dibutuhkan dalam tugas operasional militer.
“Ada tugas operasional militer pesawat harus dalam keadaan siap dan tidak ada permasalahan teknis lainnya,” terangnya.
Baca Juga : Rektor UM Benarkan Ada Dosen yang Positif Covid-19
Disamping itu, Kamis (22/9/2016) Pesawat Super Tucano sudah dalam keadaan ready dan dikembalikan ke sarangnya di Skadron Udara 21,Lanud Abd Saleh.
Komandan Skadron udara 21 Letkol Pnb Dedy Iskandar S.Sos., Msc melakukan prosesi penandatanganan dalam penerimaan pesawat Super Tucano TT-3102 dari Kadisrendalhar Depohar 30, Letkol Tek Nimrod P. Sihombing yang merupakan perwakilan Komandan Depohar 30 Lanud Abd Saleh.