Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Teknologi Salibu, Cara Cerdas Budidaya Padi

Penulis : Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

24 - Aug - 2016, 14:49

Petani padi saat panen padi (dokumentasi Disperbun Kabupaten Malang)
Petani padi saat panen padi (dokumentasi Disperbun Kabupaten Malang)

MALANGTIMES- Teknologi Salibu atau lebih dikenal Singgang muncul dilatarbelakangi kebutuhan Beras yang terus meningkat.

"Sebenarnya singgang sudah familiar di kalangan petani, tetapi teknologi budidayanya yang mungkin masih banyak belum diketahui," kata Slamet BS, Kasie Padi Disperbun Kabupaten Malang, Rabu (24/07/2016).
Singgang adalah tunas atau anakan yang tumbuh dari tunggul padi setelah panen. Lewat Teknologi salibu, singgang memiliki potensi hasil 100-115% dari tanaman pindah atau budidaya konvensional.
Budidaya padi salibu atau singgang relatif mudah dan sederhana bagi petani, yaitu harus diterapkan dengan konsep Pengelolaan Tanaman secara Terpadu (PTT) padi sawah dengan cara tanam secara jajar legowo 2-1. 

Baca Juga : Usul Pemakaman Nakes Covid-19 di TMP & Anugerah Bintang Jasa Berujung Bully untuk Ganjar

Batang padi harus dijaga tetap segar. Caranya, tanaman diari tujuh hari sebelum panen, atau panen diajukan 5-7 hari sebelumnya. Tujuh hari setelah panen, diamati apakah singgang alami tumbuh apa tidak. Jika tumbuh lebih 75%, maka teknologi singgang layak diterapkan. Selanjutnya, pangkas tunggul padi sampai di pangkal, kira-kira tersisa maksimal 3 cm. 

Biarkan selama 2-5 hari, lalu airi kembali. Bila ada tunggul yang mati, sulam dengan memecah tunggul yang hidup di dekatnya. "Tujuh hari setelah pangkas, segera lakukan pemupukan urea dengan dosis 25% lebih tinggi dari dosis pupuk dasar rekomendasi. Selebihnya tanaman dipelihara seperti biasa,” papar Slamet BS.
Teknik cerdas budidaya padi salibu yang begitu mudah dengan hasil berlipat-lipat bagi petani, semakin memantapkan program-program pertanian di Disperbun Kabupaten Malang. Baik dalam rangka sosialisasi, uji coba maupun pengalokasian anggaran tahun ini dan depannya.
"Teknologi salibu atau singgang yang mudah ini, bisa dijadikan medium petani dalam rangka meningkatkan hasil produksinya. Kendala di lapangan tentang hal ini, seperti pengendalian hama atau penyakit tanaman, penyiangan maupun pemupukan, akan kita bantu dengan program yang ada di dinas," terang Slamet BS.
Program ke depan dalam rangka semakin memasyarakatkan budidaya padi salibu kepada petani adalah membentuk kelompok kerja pengembangan teknologi salibu, memberikan pemahaman kepada seluruh elemen yang terlibat tentang keuntungan teknologi ini.

"Serta pengembangan kawasan sentra produksi padi serta memperbanyak demplot salibu dan intensifikasi sekolah lapang," terang Slamet. (*)


Topik

Peristiwa Teknologi-Salibu Budidaya-padi kabupaten malang berita-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Lazuardi Firdaus