MALANGTIMES- Menjadi prototype dalam pelaksanaan konsep Green City, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang terus bersolek, mulai dari penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penataan kawasan aliran sungai.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
“Green City yang digagas oleh Pemkab Malang dan didukung oleh Pemerintah Provinsi denganprototype Kecamatan Kepanjen, sampai saat ini masih terus digodok perencanaannya di berbagai lini dinas atau badan, terutama di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang,” ucap Romdhoni, Kepala dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang.
Ia mengatakan, Dinas Cipta Karya dan tata Ruang memiliki tupoksi dalam rangka mewujudkan Kepanjen sebagai Green City, terutama dalam bidang tata ruang, tata gedung, permukiman, kebersihan, pertamanan dan makam.
“Semua bidang di dinas terus berpacu dalam rangka tersebut,“ ujar Romdhani.
Dalam tahun 2016, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sedang melakukan perumusan teknis secara detail terhadap Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Kabupaten Malang, terutama mengenai zona pemukiman, kebersihan dan pertamanan yang dilintasi dua sungai besar di Kepanjen, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.
“Zona sekitar sungai, yaitu sempadannya kita arahkan dan desain agar menjadi zona hijau sehingga nantinya akan terbuka ruang hijau sekaligus menjadi ruang relaksasi masyarakat dengan dibangunnya beberapa fasilitas umum rekreasi,” terang Romdhani.
Seperti di sekitar Jalan Jalibar, ada taman bermain serta bangunan penunjang lainnya yang melibatkan masyarakat setempat atau yang sedang dibangun tahun ini adalah RTH di sempadan Sungai Metro di jalan Talangagung.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Pelibatan masyarakat dalam mewujudkan Kepanjen sebagai Green City merupakan upaya strategi dari dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat untuk sama-sama membangun wilayahnya dan diharapkan terbentuk Green Community.
“Tugas pemerintah sebenarnya adalah mendorong pelibatan masyarakat untuk aktif bersama membangun dan mewujudkan Green City ini, dan kita harapkan di masyarakat lahir Green Community di setiap wilayah yang ada, baik di bidang tata ruang, pembangunan, permukiman maupun di kebersihan dan pertamanan,” papar Romdhani.
Contoh Green Community yang telah ada dan telah mendapatkan beberapa penghargaan menteri adalah TPA Wisata Edukasi di Talangagung yang melibatkan masyarakat setempat, Ia pun berharap tahun ini dengan konsep Green City dapat memenuhi kebutuhan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) secara merata di kecamatan-kecamatan lainnya, sehingga dapat mengurangi bahkan memecahkan masalah lingkungan, bencana alam, polusi udara rendah, bebas banjir, rendah kebisingan dan permasalahan lingkungan lainnya.
“Beberapa hari ke depan kita akan meresmikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam bentuk lapangan dan taman di Kecamatan Lawang serta penangkapan air minum dari sumur Bor di Kecamatan Singosari,” pungkas Romdhoni.
Menurutnya, RTH tersebut idealnya seluas 30% dari luas kota adalah salah satu kriteria dari konsep Green City. Keberadaan RTH tersebut akan semakin melengkapi konsep Zero Waste(Pengolahan sampah terpadu, tidak ada yang terbuang), Zero Run-off (Semua air harus bisa diresapkan kembali ke dalam tanah, konsep ekodrainase) dan Infrastruktur Hijau (tersedia jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. (*)
