MALANGTIMES – Rombongan Komisi B DPRD, Kabupaten Malang menemukan sekitar 500 karung bulog yang tak layak konsumsi.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Terbukti, bulog yang disalurkan ke warga Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang banyak kutu dan warnanya memudar.
Penemuan itu, bermula saat rombongan Komisi B, DPRD Kabupaten Malang melihat warga yang sedang mendapat bantuan raskin dari Bulog di salah satu rumah warga. “Saya kaget melihat beras Bulog yang dibagikan ke warga kualitasnya jelek sekali, banyak kutu dan warnanya pudar,” ungkap Ketua Komisi B, Kusmantoro Widodo saat ditemui MalangTimes di lokasi.
Dia menegaskan, kualitas beras seperti ini, sangat tidak layak untuk dikonsumsi warga di sini. Ia juga menghimbau untuk segera mengembalikan beras bulog ke gudangnya.
“Saya sangat prihatin sekali, beras ini harus dikembalikan dan diganti oleh pihak Bulog. Kalau tidak saya akan meninjau langsung ke gudang berasnya,” tuturnya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Dia menyampaikan, kejadian ini tidak hanya sekali saja, dulu juga pernah di Pagak dan Pakisaji. “Ini kejadian yang ketiga kalinya, warga mendapatkan kualitas beras raskin seperti ini,” jelasnya.
Sementara itu, Petugas Bulog Sub Divre, Malang, Sumarsono mengatakan mengirimkan beras hanya menjalankan tugas dari kantor saja. “Saya tidak tahu apa-apa mas, hanya disuruh kirim saja,” katanya.
Dia mengatakan, beras raskin yang akan dibagikan kepada warga wilayah Singosari sebanyak 780 karung, meliputi 500 karung Desa Toyomerto, 130 karung Desa Ardimulyo, dan 150 karung Desa Randuagung. Dimana setiap karung sebiri 15 kilogram beras. (*)