MALANGTIMES - Penyakit Parkinson saat ini semakin sering didengar. Penyakit ini menyerang sel saraf di bagian otak "basal ganglia" yang berfungsi mengontrol gerakan tubuh. Ahli saraf dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta Dr Frandy Susatia SpS mengatakan pada awalnya penyakit parkinson sulit dideteksi sehingga banyak pasien yang pada awalnya berobat ke dokter yang tidak tepat.
Baca Juga : Lagi, 1 Warga Kota Kediri Terkonfirmasi Positif Covid 19
"Pada awalnya banyak pasien yang datang ke dokter psikiatri karena sering cemas dan sulit tidur. Kemudian ada juga pasien yang pergi ke dokter tulang, karena menganggap dirinya kena syaraf kejepit. Selain itu ada juga yang pergi ke dokter penyakit dalam, karena gejala sering kembung, tidak bisa makan hingga sulit buang air besar," ujar Frandy dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Lebih lanjut Frandy menjelaskan seseorang harus mewaspadai gejala-gejala Parkinson. Gejala awal penyakit parkinson berupa gemetar pada salah satu tangan, badan jadi kaku, cemas, sulit tidur, bicara pelan, perut kembung, pusing saat perubahan posisi, hingga gampang jatuh.
Parkinson ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, keturunan, infeksi virus, dan paparan bahan kimia berbahaya seperti mangan, karbon disulfida, insektisida, "trichloroethylene" (TCE) dan "perchloroethylene" (PERC) yang merupakan bahan pelarut cat dan lem.
Baca Juga : Telusuri Orang Terdekat Pasien Konfirm ke-2 Covid-19 di Kota Batu, Hasilnya Negatif
Frandy menambahkan, penyakit ini biasanya menyerang orang yang berusia lanjut. Dampak dari penyakit ini hampir sama dengan Alzheimer, yaitu sama-sama menyebabkan pikun. Tetapi perbedaannnya Alzheimer tidak menyebabkan penderitanya sulit bergerak. (*)